https://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/issue/feedIndonesian Journal of Health Information Management Services2025-05-09T08:47:03+00:00ENNY RACHMANI SKM,M.Kom, Ph.Denny.rachmani@dsn.dinus.ac.idOpen Journal Systems<p><strong><span style="font-size: 14.0pt;">Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)</span></strong></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; line-height: 150%;">p-ISSN 2809-0462</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; line-height: 150%;">e-ISSN 2809-0241</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; line-height: 150%;">URL : https://ijhims.aptirmik.or.id/index.php/ijhims</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; line-height: 150%;">DOI : 10.33560</p> <p>Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS) is a scientific journal published by Association of Indonesian Higher Schools of Medical Record and Health Information Management (APTIRMIKI), which associated with Indonesian Association of Medical Recorder and Health Information Professionals (PORMIKI). IJHIMS contains the publication of community service result in the field of medical record and health information management. The publication frequency of IJHIMS will be twice in a year, i.e. May and November</p>https://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/118PENINGKATAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA ERGONOMI DI RUANG UNIT KERJA REKAM MEDIS2025-04-22T06:10:14+00:00Sulistyoadi Sulistyoadisulistyoadi611@gmail.comRachmad Djamaludinrachmaddjamaludin@gmail.comDiah Suthadiahwsutha@gmail.comMohammad Yusuf Setiawanyusuf_setiawan@stikes-yrsds.ac.id<p>Lingkungan kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi petugas rekam medis, seperti gangguan muskuloskeletal dan kelelahan fisik, yang pada gilirannya memengaruhi produktivitas kerja. Di Puskesmas Sukodono, unit rekam medis masih menghadapi kendala dalam penerapan ergonomi di tempat kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan prinsip ergonomi oleh petugas rekam medis melalui sosialisasi dan pelatihan. Metode yang digunakan mencakup pemberian materi teoritis mengenai pentingnya ergonomi serta pelatihan praktis untuk mengajarkan pengaturan postur kerja, penggunaan peralatan yang benar, dan teknik peregangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan petugas sebesar 80% terkait ergonomi, serta 70% petugas berhasil menerapkan pengaturan postur kerja yang lebih baik. Evaluasi lanjutan menunjukkan bahwa 85% peserta lebih sadar akan pentingnya ergonomi dan melaporkan peningkatan kenyamanan kerja. Meskipun demikian, penerapan berkelanjutan masih memerlukan dukungan fasilitas yang ergonomis. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan penerapan ergonomi, namun pengelolaan lingkungan kerja secara lebih sistematis perlu dilakukan untuk menjaga kesinambungan hasil yang dicapai.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/125PENDIDIKAN KESEHATAN: PENINGKATAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG FAMILY NUMBERING SYSTEM2025-04-22T06:10:45+00:00Harjanti HarjantiHarjantimhk@gmail.comAstri Sri Wariyanti astrimhk@gmail.comHanifah Hanifahhanifah1611@gmail.com<p>Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang memiliki peran penting dalam pemberian pelayanan Kesehatan secara menyeluruh kepada Masyarakat. Rekam medis menjadi elemen penting dalam pendokumentasian pelayanan Kesehatan, termasuk dalam sistem pencatatan dengan system penomoran keluarga (<em>Family Numbering System/ FNS</em>). Namun dalam implementasi di Dinas Kesehatan Kota Surakarta masih terdapat kendala seperti tidakpahaman petugas tentang klasifikasi nomor dan tidak adanya regulasi yang seragam dalam implementasinya. Tujuan kegiatan yaitu adanya persamaan persepsi dalam implementasi sistem penomoran di masing masing puskesmas wilayah kerja dinas Kesehatan Kota Surakarta dan pemanfaatan sistem penomoran dalam kegiatan pelaporan. Metode kegiatan dilakukan dengan penyuluhan. Peserta yang hadir dalam kegiatan 16 orang Puskesmas dan 4 Orang dari Dinas Kesehatan. Hasil diskusi menegaskan perlunya kebijakan yang seragam dalam penerapan <em>FNS</em>, termasuk standarisasi kode wilayah berdasarkan domisili atau KTP serta penyesuaian digit indeks keluarga untuk meningkatkan efisiensi pencatatan dan analisis data kesehatan. Implementasi <em>FNS</em> memudahkan pengelolaan rekam medis dan pemantauan kesehatan masyarakat, tetapi memerlukan regulasi yang jelas untuk menghindari kesalahan pencatatan dan meningkatkan akurasi data dalam pengambilan keputusan kesehatan masyarakat.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/127PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNTUK PENCEGAHAN DOBEL REGISTER DALAM SISTEM PENDAFTARAN RUMAH SAKIT2025-04-14T06:44:18+00:00Ervita Nindy Oktorianirekmedstia@gmail.comAli Hanafiahalihanafiah218@gmail.comMusthafa Rhamadany rhamadanny27@gmail.com<p>Proses pendaftaran pasien di rumah sakit merupakan tahap awal yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Salah satu tantangan utama dalam sistem pendaftaran adalah <em>Register</em> ganda, yaitu pendaftaran ganda pasien dengan identitas yang sama, yang dapat menyebabkan ketidakakuratan data inefisiensi operasional, serta risiko kesalahan medis. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan <em>Register</em> ganda dalam Sistem Pendaftaran Rumah Sakit guna meningkatkan akurasi data dan efisiensi layanan di RS Islam A. Yani Surabaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan difusi ipteks, yang mencakup identifikasi permasalahan, analisis kebutuhan, perancangan dokumen SOP, serta validasi dan revisi dengan tenaga rekam medis dan petugas pendaftaran. Hasil dari kegiatan ini adalah SOP yang disusun secara sistematis untuk mencegah pendaftaran ganda melalui prosedur verifikasi identitas pasien, pencarian data dalam sistem informasi rumah sakit, serta mekanisme penanganan <em>Register</em> ganda. Meskipun SOP telah disusun dan dikonsultasikan dengan pihak terkait, kegiatan ini tidak mencakup implementasi dan evaluasi penerapan di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur efektivitas SOP dalam praktik rumah sakit.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/128OPTIMALISASI KEAMANAN DAN KESADARAN PERILAKU CYBER PENGGUNA SISTEM RME DI RSUD LIMPUNG KABUPATEN BATANG2025-04-28T03:20:17+00:00Fitria Wulandarifitria.wulandari@dsn.dinus.ac.idOki Setionookisetiono@gmail.comArif Kurniadiarif.kurniadi@dsn.dinus.ac.id<p>RSUD Limpung Kabupaten Batang telah melaksanakan Rekam Medis Elektronik (RME), berdasarkan hasil survey masih di temukan kendala dalam implementasi RME di RSUD Limpung yaitu keterbatasan infrastruktur IT dan dukungan serta ketrampilan SDM dalam menggunakan RME. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman petugas tentang keamanan <em>system </em>RME dan meningkatkan kesadaran perilaku <em>cyber </em>di kalangan pengguna sistem, yang terdiri dari tenaga kesehatan dan staf administrasi. Kegiatan ini mencakup audit keamanan melalui wawancara, penilaian risiko, pelatihan keamanan informasi, serta sosialisasi dengan media edukatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kerentanan utama berasal dari perilak pengguna, seperti penggunaan kata sandi yang lemah dan kurangnya pembaruan sistem. Pelatihan yang diberikan berhasil meningkatkan pemahaman peserta terhadap praktik keamanan data, yang terlihat dari peningkatan skor hasil <em>post-test</em>. Sosialisasi juga memberikan dampak positif terhadap kesadaran kolektif dalam menjaga kerahasiaan informasi pasien. Namun, observasi menunjukkan masih adanya kesenjangan antara pemahaman dan praktik di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan tindak lanjut berupa pelatihan berkelanjutan dan penguatan kebijakan internal rumah sakit. Pengabdian ini memberikan kontribusi nyata dalam membangun budaya keamanan informasi yang lebih baik di lingkungan RSUD Limpung serta mendukung kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis sistem informasi yang aman dan terpercaya.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/131EDUKASI PETUGAS TERKAIT KETEPATAN KODE DIAGNOSA OBTETRI DALAM MENDUKUNG KELANCARAN KLAIM BPJS DI RS.X2025-04-22T05:59:03+00:00Nofri Heltianinofrihelti11@gmail.com Anggia Budiartitest@gmail.comAgusianita Agusianitatest@gmail.com<p>Ketepatan kode tindakan memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran klaim dan menjadi dasar disetujuinya penagihan biaya oleh BPJS kepada Rumah Sakit, namun berkas klaim kasus obstetric RS.X Kota Bengkulu selalu mengalami pending setiap kali pengajuan klaim BPJS yang disebabkan mayoritas kode diagnosa tidak tepat. Hal ini disebabkan informasi koding (berkaitan dengan tindakan dan kode yang diinputkan tidak sesuai dengan aturan koding pada Surat Edaran BPJS Kesehatan 2023 dan Berita Acara Kesepakatan ketika verifikasi klaim oleh verifikator BPJS Kesehatan, yang berdampak terlambatnya proses pembayaran klaim sehingga menyebabkan kerugian material bagi Rumah Sakit. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada petugas terkait pentingnya ketepatan kode diagnose obstetri dalam mendukung kelancaran klaim BPJS. Kegiatan ini menggunakan metode sosialisasi dan diskusi interaktif melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanan dan tahap monitoring evaluasi dengan sasaran petugas <em>casemix </em>sebanyak 8 orang. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa pengetahuan petugas casmix sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi meningkat menjadi 70%, dimana sebelum diberikan edukasi, rerata <em>pretest </em>sebesar 56 dan setelah diberikan edukasi rerata nilai <em>posttest </em>menjadi 95. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan petugas <em>casemix </em>dalam melakukan identifikasi penyebab tidak tepatnya kode diagnosa obstetri berdasarkan ICD 10 dan ICD-9CM serta INA-CBG’s.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/132PELATIHAN PENGGUNAAN POSYANDU DIGITAL UNTUK MEMPERMUDAH PENCATATAN HASIL POSYANDU KEPADA KADER POSYANDU PEPAYA 52025-04-22T06:01:55+00:00Syifa Sofia Wibowosyfa.sofia.wibowo@dsn.dinus.ac.idNayla Nisa Rani Khoiruntest@gmail.comRizki Koes Oktariana Dyah Ramadhanitest@gmail.cm<p>Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Posyandu bersama dengan pengelola desa memiliki tanggung jawab untuk menyediakan data yang dilaporkan ke tingkat kecamatan, salah satunya yaitu data posyandu anak balita. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Posyandu Pepaya 5, terdapat dua permasalahan yaitu terkait pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dan pemeriksaan. Tim pengabdian membuat sebuah program posyandu digital dengan sistem informasi berbasis website yang merupakan langkah yang strategis dan efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta aksesibilitas informasi kesehatan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini yaitu sebagai upaya memudahkan pencatatan dan pelaporan oleh kader posyandu dan bidan desa di Posyandu Pepaya 5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Pihak Posyandu Pepaya 5 yang menjadi mitra pengabdian menyambut dengan baik mulai dari saat perijinan hingga pelaksanaan kegiatan. Kader posyandu menyambut kegiatan pelatihan posyandu digital dengan baik dan juga ikut aktif memberi masukan terkait pengembangan posyandu digital.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/133EDUKASI PENINGKATAN PEMAHAMAN KEAMANAN DATA PASIEN PADA RME BAGI PEREKAM MEDIS DI UPTD PUSKESMAS PEGANDON BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 24 TAHUN 20222025-04-22T06:06:04+00:00Destri Maya Ranidestrimr@gmail.comBajeng Nurul Widyaningrumtest@gmail.com<p>Transformasi digital dalam sektor kesehatan telah mendorong adopsi Rekam Medis Elektronik (RME) sebagai sistem pencatatan informasi medis yang efisien. Namun, penerapan RME menghadirkan tantangan terkait perlindungan data pasien yang bersifat sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemahaman petugas rekam medis di UPTD Puskesmas Pegandon terhadap prinsip keamanan data, meliputi <em>Confidentiality, Integrity, dan Availability</em> sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022. Metode yang digunakan berupa sosialisasi edukatif kepada 10 peserta, dengan evaluasi melalui <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>. Hasil menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 74,4 menjadi 84,6, dengan selisih 10,2 poin atau peningkatan sebesar 13,7%. Temuan ini mengindikasikan bahwa intervensi sosialisasi berkontribusi positif dalam penguatan pemahaman petugas terhadap aspek keamanan dalam pengelolaan RME.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Serviceshttps://ijhims.aptirmik.or.id/ijhims/article/view/134SOSIALISASI TATALAKSANA PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA PERLINDUNGAN INFORMASI KESEHATAN PASIEN DI RSUD LIMPUNG BATANG2025-04-22T06:08:09+00:00Suyoko SuyokoSuyoko1@yahoo.comRetno Astuti Setijaningsihretnoastuti@dsn.dinus.ac.idMaulana Tomy Abiyasamaulana.tomy@dsn.dinus.ac.id<p>RSUD Limpung merupakan rumah sakit tipe D yang melayani pelepasan informasi medis pasien untuk berbagai keperluan. Dengan era transisi menuju rekam medis elektronik perlu adanya pengelolaan pelepasan informasi medis guna menjamin kerahasiaan data pasien. Tujuan sosialisasi ini adalah meningkatkan pemahaman staf mengenai pengelolaan pelepasan informasi medis untuk perlindungan data informasi kesehatan. Metode melalui penyampaian materi dan <em>focus group discussion</em> pada tanggal 7 februari 2025 kepada staf RSUD Limpung yang berjumlah 15 petugas. Evaluasi keberhasilan program melalui testimoni staf RSUD Limpung. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan bahwa staf RSUD Limpung menyambut baik dan antusias dalam mengikuti sesi penyampaian materi maupun sesi tanya jawab. Tim pengabdian dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tentang hambatan dalam pelepasan informasi medis kepada pihak ketiga selain pasien. Diakhir sesi diskusi kepala bidang pelayanan medis memberikan testimoni apresiasi kepada Tim Udinus atas kegiatan pengabdian yang dilakukan memberikan dampak positif bagi tenaga kesehatan, khususnya dalam pengelolaan rekam medis di RSUD Limpung. Implementasi rekam medis elektronik dalam mendukung pelepasan informasi masih mengalami hambatan antara lain: keterbatasan akses internet yang stabil, keterbatasan Pelatihan. Disarankan adanya pelatihan yang berkelanjutan untuk memastikan staf disegarkan mengenai ketentuanketentuan dalam pelepasan informasi medis serta membantu staf dalam menghadapi dilema etik yang mungkin terjadi dalam pelepasan informasi medis.</p>2025-05-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Health Information Management Services